Jenis Obat

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.

Selasa, 06 Desember 2022

Pengedar Obat Ilegal di Rangkasbitung Ditangkap



JENIS OBAT - Pengedar obat keras di Rangkasbitung, Lebak, Banten, berinisial MM (29) ditangkap polisi. MM ditangkap karena memiliki 271 butir tramadol.

Kasatnarkoba Polres Lebak AKP Malik Abraham mengatakan pelaku menjual obat keras tanpa mengantongi izin edar. Pengedar ditangkap saat berada di rumah tepatnya di Desa Sukamanah, Rangkabitung pada Selasa (15/11) sekitar pukul 19.30 WIB.

"Awalnya kita mendapatkan informasi dari masyarakat tentang peredaran obat keras. Kemudian kami melakukan pendalaman dan melakukan penangkapan terhadap pelaku yang saat digeledah ditemukan barang bukti (271 butir tramadol) tersebut," kata Malik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/11/2022).

Kata Malik, obat ini sering disalahgunakan sebab menimbulkan candu. Padahal obat ini bisa menimbulkan efek samping jika terus dikonsumsi. Efek samping itu berupa mual, muntah, sembelit, pusing, rasa kantuk dan sakit kepala.

"Bahkan yang paling parahnya, kecanduan tramadol dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak, hingga kematian secara permanen sehingga perlu adanya resep dokter," sambungnya.

Malik menjelaskan, polisi akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Polisi juga mengantongi barang bukti dari pelaku sebanyak 271 butir tramadol, satu unit handphone dan uang tunai hasil penjualan sebesar Rp 29.000.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 196 atau Pasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.

Ini Daftar Baru Obat Aman dari BPOM Termasuk Merek Favorit



JENIS OBAT - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) merilis daftar terbaru obat sirup aman berdasarkan verifikasi hasil uji industri farmasi terkait bahan baku. Total ada 172 obat sirup yang dinyatakan aman selama digunakan sesuai dengan aturan pakai.

Tercantum dalam edaran BPOM dengan nomor HM.01.12.12.22.184 yang dirilis 1 Desember 2022, sejumlah obat sirup populer anak termasuk Tempra, Sanmol hingga Vicks, sudah bisa kembali dikonsumsi.

"BPOM akan terus memperbarui informasi terkait hasil pengawasan sirup obat dalam Kejadian Tidak Diinginkan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (KTD GGAPA). Informasi akan disampaikan secara bertahap dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan didasarkan pada database registrasi produk di BPOM serta verifikasi hasil pengujian bahan baku dan produk sirup obat," kata BPOM RI dalam rilisnya, dikutip Jumat (2/12/2022).

Berikut daftar 172 obat aman, bisa kembali dikonsumsi.

Actifed sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Actifed plus cough suppressant dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Actifed plus expectorant sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Aerius sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Oganon Pharma Indonesia)

Alloris sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Anflat suspensi dus 1 botol plastik 100 ml (PT Dankos Farma)

Antasida Doen suspensi dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dexa Medica)

Astharol sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sanbe Farma)

Bantif Child sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sanbe Farma)

Benadryl Original sirup dus 1 botol plastik 50 ml (PT Integrated Healthcare

Indonesia)

Benadryl Wet Cough sirup dus 1 botol plastik 50 ml (PT Sanbe Farma)

Bicorsan sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Bufect suspensi dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sanbe Farma)

Bufect Forte suspensi dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sanbe Farma)

Candistin drops dus 1 botol 12 ml + penetes (PT Pharos Indonesia)

Capritazin drop dus 1 botol 20 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Capritazin syrup dus 1 botol 60 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Celestamine sirup dus 1 botol 30 ml (PT Organon Pharma Indonesia)

Celestamine sirup dus botol 60 ml (PT Organon Pharma Indonesia)

Cerini drop dus 1 botol 20 ml + dropper (PT Sanbe Farma)

Cerini sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Cetinal sirup sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dankos Farma)

Cetirizine HCL sirup dus botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Claritin sirup dus botol 60 ml (PT Bayer Indonesia)

Colergis sirup dus 1 botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Colergis sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dexa Medica)

Dapyrin sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Hexpharm Jaya)

Depakene sirup dus 1 botol plastik 120 ml (PT Abbott Indonesia)

Depakene sirup dus 1 botol 120 ml (PT Abbott Indonesia)

Deslodin sirup dus 10 botol 60 ml (PT Bernofarm)

Desloratadine sirup dus 10 botol 60 ml (PT Bernofarm)

Dexanta suspensi dus 1 botol plastik 100 ml (PT Dexa Medica)

Diagro sirup dus 1 botol 60 ml (PT Mahakam Beta Farma)

Domperidone sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Hexpharm Jaya)

Dumin dus sirup 1 botol 60 ml (PT Actavis Indonesia)

Dumin Forte sirup dus 1 botol 60 ml (PT Actavis Indonesia)

Edorisan drop dus 1 botol 15 ml (PT Sanbe Farma)

Eficap 100 ml suspensi dus 1 botol 100 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Epexol sirup dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Epexol sirup dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Epexol Forte sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Epilepsan dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Episan dus 1 botol 100 ml (PT Sanbe Farma)

Episan dus 1 botol 200 ml (PT Sanbe Farma)

Fasgo paracetamol sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Finusolprima Farma

Internasional)

Fasgo Forte sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Finusolprima Farma

Internasional)

Histrine cetirizine drops dus 1 botol 60 ml (PT Ferron Par Pharmaceuticals)

Histrine cetirizine sirup dus 1 botol 10 ml (PT Ferron Par Pharmaceuticals)

Kalmicetine suspensi dus 1 botol plastik 60 (PT Kalbe Farma)

Kalpepsa suspensi dus 1 botol plastik 60 ml (PT Kalbe Farma)

Komix KID (Rasa Strawberry) sirup dus 10 sachet 5 ml PT (Bintang Toedjoe)

Kontrabat sirup dus 10 botol 60 ml (PT Bernofarm)

Lambucid suspensi dus 1 botol plastik 60 ml (PT Hexpharm Jaya)

Lambucid suspensi dus 1 botol plastik 100 ml (PT Hexpharm Jaya)

Lepsio sirup dus 1 botol 100 ml (PT Dexa Medica)

Librofed sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dankos Farma)

Limoxin ambroxol sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Magalat suspensi dus 1 botol 100 ml (PT Dexa Medica)

Moprin sirup dus 1 botol 600 ml (PT Dexa Medica)

Mucohexin sirup dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Mycostatin suspensi dus botol plastik 12 ml (PT Taisho Pharmacutical

Indonesia)

Mycostatin suspensi dus botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmacutical

Indonesia)

Mylanta suspensi dus botol plastik 50 ml (PT Integrated Healthcare Indonesia)

Mylanta suspensi dus botol plastik 150 ml (PT Integrated Healthcare Indonesia)

Narfoz sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Narfoz sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Pharos Indonesia)

Neciblok sucralfate suspensi dus 1 botol 100 ml (PT Dankos Farma)

Neciblok sucralfate suspensi dus 1 botol 200 ml (PT Dankos Farma)

Neo Flukid pseudoephedrine drops dus 1 botol 10 ml (PT Bernofarm)

Neo Kaolana kaolin dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Nolipo dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Nymiko dus 1 botol 12 ml (PT Sanbe Farma)

OBH Combi Anak Batuk Plus Flu (Rasa apel) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Anak Batuk Plus Flu (Rasa Jeruk) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Anak Batuk Plus Flu (Rasa Madu) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Anak Batuk Plus Flu (Rasa Strawberry) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Jahe) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Jahe) dus 1 botol plastik 100 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Menthol) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Menthol) dus 1 botol plastik 100 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Madu) dus 1 botol plastik 60 ml (PT Combiphar)

OBH Combi Batuk + Flu (Rasa Madu) dus 1 botol plastik 100 ml (PT Combiphar)

Oxopect dus 1 botol 60 ml (PT Mahakam Beta Farma)

Ozen dus 1 botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Panadol Anak-anak Sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Panadol Anak-anak Sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Pedizinc dus 1 botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Phenacold Syrup dus 1 botol 60 ml (PT Caprifarmindo Laboratories Indonesia)

Phenacold Syrup dus 1 botol 120 ml (PT Caprifarmindo Laboratories Indonesia)

Plantacid dus 1 botol plastik 100 ml (PT Kalbe Farma)

Plantacid Forte dus 1 botol plastik 100 ml (PT Kalbe Farma)

Polysilane botol plastik 100 ml (PT Pharos Indonesia)

Polysilane botol plastik 180 ml (PT Pharos Indonesia)

Pondex dus 1 botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Praxion dus botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Praxion dus botol plastik 15 ml (PT Pharos Indonesia)

Praxion Forte dus botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Primadex dus 1 botol 50 ml (PT Dexa Medica)

Primazole dus 1 botol plastik 50 ml (PT Kalbe Farma)

Profed dus 1 botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Profed DMP dus 1 botol plastik 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Profilas dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dankos Farma)

Promag dus 1 botol plastik 60 ml (PT Kalbe Farma)

Proris dus 1 botol 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Proris Forte dus botol 50 ml (PT Pharos Indonesia)

Proterol dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dexa Medica)

Pseudoephedrine HCL dus 10 botol 10 ml (PT Bernofarm)

Respirex dus 1 botol 30 ml (PT Bernofarm)

Rexcof Plus dus botol 60 ml (PT Pharos Indonesia)

Rhinofed dus 1 botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Rhinos Junior dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dexa Medica)

Risperidone dus 1 botol 30 ml (PT Bernofarm)

Ritez dus botol + dropper 10 ml (PT Dexa Medica)

Ritez dus botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Salbron Ekspektoran dus 1 botol plastik 100 ml (PT Dankos Farma)

Sanadryl DMP dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanadryl DMP dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Sanadryl Expectorant dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanadryl Expectorant dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Sanaflu Plus Batuk dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanazol dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanfuro dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanmag dus 1 botol 120 ml (PT Sanbe Farma)

Sanmeto Syrup dus 1 botol 60 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Sanmol dus 1 botol 15 ml (PT Sanbe Farma)

Sanmol dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanmol Forte dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Sanprima dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Santagresik dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Stesolid dus 1 botol 60 ml (PT Actavis Indonesia)

Sucralfate Suspensi 100 ML dus 1 botol 100 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Sucralfate Suspensi 200 ML dus 1 botol 200 ml (PT Caprifarmindo Laboratories)

Tempra (Rasa Anggur) drops dus 1 botol plastik 15 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Anggur) drops dus 1 botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Anggur) sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Anggur) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Anggur) sirup dus 1 botol plastik 100 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Orange) drops dus 1 botol plastik 15 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra (Rasa Strawberry) drops dus 1 botol plastik 15 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Strawberry) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Anggur) sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Anggur) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Orange) sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Orange) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Orange) sirup dus 1 botol plastik 120 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Strawberry) sirup dus 1 botol plastik 30 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tempra Forte (Rasa Strawberry) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia)

Tosma sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Transmuco sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Dankos Farma)

Tremenza sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Triaminic Batuk & Pilek Rasa Berry sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Triaminic Ekspektoran & Pilek (Rasa Lemon) sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Triaminic Pilek Rasa Jeruk sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Sterling Products Indonesia)

Trileptal suspensi dus 1 botol 100 ml (PT Novartis Indonesia)

Ulsidex suspensi dus 1 botol 100 ml (PT Dexa Medica)

Valproid Acid sirup dus 1 botol 100 ml (PT Dexa Medica)

Vics Formula 44 sirup dus 1 botol plastik 100 ml (PT Darya-Varia Laboratoria TBK)

Vics Formula 44 sirup dus 1 botol plastik 54 ml (PT Darya-Varia Laboratoria TBK)

Vics Formula 44 sirup dus 1 botol plastik 27 ml (PT Darya-Varia Laboratoria TBK)

Vics Formula 44 Anak-anak Sirup (Rasa Strawberry) sirup dus 1 botol plastik 54 (PT Darya-Varia Laboratoria TBK)

Vics Formula 44 Anak-anak Sirup (Rasa Strawberry) sirup dus 1 botol plastik 27 (PT Darya-Varia Laboratoria TBK)

Vometa Drops dus botol 10 ml (PT Dexa Medica)

Vometa Suspensi dus 1 botol 60 ml (PT Dexa Medica)

Vometron sirup dus 1 botol 50 ml (PT Mahakam Beta Farma)

Vomina sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Hexpharm Jaya)

Vomitas sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Kalbe Farma)

Vosedon Sirup dus 1 botol 60 ml (PT Sanbe Farma)

Woods Peppermint Antitussive sirup dus 1 botol 100 ml (PT Kalbe Farma)

Woods Peppermint Antitussive sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Kalbe Farma)

Woods Peppermint Expectorant sirup dus 1 botol plastik 100 ml (PT Kalbe Farma)

Woods Peppermint Expectorant sirup dus 1 botol plastik 60 ml (PT Kalbe Farma)

Zincpro sirup dus 1 botol 60 ml (PT Combiphar)

Mengenal Macam-macam Efek Samping Obat



JENIS OBAT - Jargon iklan “jangan sedikit-sedikit minum obat” mungkin memang ada benarnya. Selain mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit, ternyata ada hal yang harus diperhatikan ketika kita mengonsumsi obat, terutama dalam waktu panjang. Hal tersebut yaitu efek samping obat. 

Efek samping obat adalah reaksi tidak diinginkan yang terjadi ketika kita mengonsumsi suatu obat. Efek samping yang terjadi ini bisa menambah parah penyakit yang diderita pasien, bahkan hingga berujung kematian. Hal ini bisa terjadi karena tenaga kesehatan lalai dalam memeriksa kandungan obat yang dikonsumsi pasien atau tidak teliti memeriksa kondisi pasien. 

Interaksi obat juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya efek samping. Setiap obat akan memberikan reaksi yang berbeda pada setiap orang karena setiap orang memiliki kondisi yang berbeda pula. 

Jika efek samping yang muncul cukup serius, maka pasien perlu mendapatkan perhatian khusus dan harus berkonsultasi dengan dokter yang meresepkan. Apalagi jika efek yang muncul tersebut dirasa sudah sangat menganggu. Pergi ke dokter adalah keharusan.

Sebenarnya, tidak semua efek samping yang muncul akibat obat bisa berakibat buruk. Misalnya, efek mengantuk yang muncul ketika kita mengkonsumsi obat batuk, flu atau obat alergi sepeti CTM. Efek mengantuk yang muncul tersebut tidak perlu diatasi karena memang dibutuhkan oleh pasien untuk berisitirahat. 

Sakit Kepala

Efek ini sering muncul akibat konsumsi obat jantung, terutama obat-obatan antiangina yang bekerja dengan melebarkan pembuluh darah. Bagi penderita sakit jantung, obat ini ampuh untuk mencegah serangan jantung. Namun, efek yang  muncul bisa menyebabkan sakit hebat di kepala. Bagaimanapun, ketika pilihannya adalah sakit kepala atau meninggal karena serangan jantung, orang tentu lebih memilih untuk menahan sakit kepala daripada kehilangan nyawa.

Nyeri Otot

Biasanya, efek ini muncul pada orang yang minum obat untuk menanggulangi masalah pada kolesterolnya. Sekitar 1 dari 20 orang yang rutin mengonsumsi obat kolesterol akan mengalami efek samping berupa nyeri otot ini. Hal tersebut bisa memengaruhi produktivitas saat bekerja dan mengurangi kualitas hidup. Jika sudah sangat mengganggu, konsultasikan segera dengan dokter yang meresepkan untuk mengurangi dosisnya atau menggantinya dengan obat lain dengan efek samping minimal.

Memburuknya Fungsi Hati

Pemakaian obat pereda nyeri dalam waktu lama dan dosis yang tidak sesuai bisa menyebabkan memburuknya fungsi hati. Hal ini karena obat tersebut dimetabolisme dalam hati. Contoh obat yang banyak dikonsumsi untuk pereda sakit ini yaitu paracetamol. Oleh karena itu, hati-hatilah dalam mengonsumsinya. Saat nyeri datang, jangan langsung diberi obat. Lakukan penanganan pertama, seperti mengompres hangat atau dingin,mengistirahatkan bagian tubuh yang sakit, menekan secara lembut, dan mengangkat daerah yang nyeri lebih tinggi daripada tubuh.

Mual

Mengonsumsi obat jenis antibiotik, seperti eritromisin, antireumatik dan fluorokuinolon, serta anti kanker bisa menimbulkan mual yang mengganggu pada pemakainya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah makan dulu sebelum minum obat. Dengan begitu, lambung tidak akan langsung menggerus obat yang masuk. Jika dirasa akan menganggu, makan obat antimual satu jam sebelum makan dapat membantu. 

Pemakaian obat memang harus dilakukan dengan bijaksana, tidak berlebihan dan juga tidak dalam jangka waktu yang panjang. Kini, banyak sekali beredar obat yang bebas dijual tanpa resep dokter. Sebagai pasien yang cerdas, sebaiknya kita menggunakannya sesuai dosis. Lebih baik lagi jika Anda pergi ke dokter untuk mendapatkan resep obat yang tepat.

OBAT-OBATAN YANG WAJIB ADA DI RUMAH ANDA



JENIS OBAT - Bagi anda yang memiliki basic pendidikan farmasi pasti kenal dengan OWA atau obat wajib apotek. Apakah apotek saja yang wajib memiliki stok obat-obatan? Tentu tidak. Masyarakat umum juga memerlukan edukasi bahwa tindakan memiliki dan menyimpan obat-obatan tertentu di rumah merupakan tindakan yang baik.

Obat-obatan yang wajib tersedia di rumah pada umumnya ditujukan untuk penyakit-penyakit ringan, musiman, atau disesuaikan dengan penyakit kambuhan. Lalu obat-obatan apa sajakah yang wajib tersedia di rumah? Daftar obat-obatan berikut ini mungkin bisa menginspirasi anda.

Antipiretik

Antipiretik adalah obat penurun panas. Hampir semua gejala infeksi disertai dengan naiknya suhu dalam tubuh atau demam. Obat demam yang paling umum digunakan adalah paracetamol. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk menurunkan panas sehingga penderita akan lebih nyaman beristirahat. Pada balita, pemberian obat demam juga berfungsi untuk menurunkan resiko kejang/step akibat demam.

Oralit

Oralit atau rehidrasi oral adalah cairan untuk mengatasi dehidrasi pada saat terkena diare, yang terdiri dari komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium bikarbona. Oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan dan ada pula oralit dalam bentuk larutan. Bila tidak ada oralit, ada cara yang lebih murah dan sederhana dengan membuat larutan gula-garam, yaitu dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.

Karbon Aktif

Karbon aktif bersifat menyerap racun sehingga pada kasus keracunan makanan karbon aktif dapat diberikan.

Antasida

Bagi anda penderita maag tentu tidak asing lagi dengan golongan obat yang satu ini. Banyak sekali merk antasida dalam berbagai bentuk, cairan maupun tablet kunyah. Antasida berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang diproduksi berlebihan ketika gejala maag melanda.

Obat Anti Nyeri

Bentuk nyeri yang paling sering melanda adalah sakit kepala, pegal-pegal, keseleo, nyeri haid. Obat anti nyeri yang umum digunakan adalah paracetamol, asam mefenamat, dan natrium diklofenak.

Obat Flu

Obat flu meliputi kombinasi dari paracetamol, pseudoefedrine, CTM, dextrometrophane, penilpropanolamin, glyceril guanikolat, yang berfungsi meredakan gejala flu, batuk, dan hidung tersumbat. Banyak sekali merk-merk obat flu di pasaran dalam bentuk tablet, kapsul, ataupun sirup yang bisa kita gunakan.

Antihistamin

Contoh antihistamin adalah CTM, dexchlorpheniramine (Dextro), loratadine, dan cetirizine. Golongan obat ini wajib tersedia di rumah khususnya bagi anda atau anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi. Semakin pendek waktu yang diberikan dari gejala awal alergi dan saat anda meminum obat ini, maka semakin cepat pula gejala alergi menghilang.

Vitamin / Suplemen

Pola makan yang kurang seimbang mengakibatkan tubuh kekurangan mikroelemen penting seperti vitamin (vitamin B, vitamin C) dan mineral (zat besi, zinc, kalsium). Konsumsi vitamin/suplemen dapat mencukupi kebutuhan zat-zat tersebut di dalam tubuh jika pola makan anda kurang seimbang.

Tetes Mata

Obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran berfungsi untuk menyembuhkan mata merah karena iritasi. Hampir setiap hari orang keluar rumah sehingga tidak menutup kemungkinan mengalami iritasi mata karena terkena debu maupun asap kendaraan. Perlu juga diperhatikan, karena mata merupakan organ yang sangat sensitif maka penggunaan obat tetes mata tidak boleh sembarangan. Harus dibedakan mata merah karena iritasi dengan infeksi, karena obat untuk mata yang mengalami infeksi biasanya obat keras dan harus menggunakan resep dokter.

Tunggu apa lagi? Segera lengkapi kotak obat anda dengan obat-obatan wajib tersebut.

Selasa, 29 November 2022

PENJELASAN BPOM MENGENAI ISU OBAT SIRUP



JENIS OBAT -  Baru-baru ini sering kita temui isu yang beredar mengenai Obat Sirup Anak yang mengandung cemaran. Menanggapi isu tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penjelasan mengenai obat sirup tersebut.

Obat sirup untuk anak yang berisiko mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), BPOM menginformasikan hal-hal sebagai berikut:

1. BPOM sebelumnya telah menyampaikan penjelasan mengenai sirup obat untuk anak yang terkontaminasi DEG dan EG di Gambia, Afrika, pada Rabu, 12 Oktober 2022 yang dapat diakses melalui tautan , dan Sabtu, 15 Oktober 2022.

2. BPOM kembali menegaskan bahwa obat sirup untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Keempat produk yang ditarik di Gambia tersebut tidak terdaftar dan tidak beredar di Indonesia dan hingga saat ini, produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM.

3. BPOM melakukan pengawasan secara komprehensif pre- dan post-market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. Sesuai dengan peraturan dan persyaratan registrasi produk obat, BPOM telah menetapkan persyaratan bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan EG dan DEG.

Namun demikian EG dan DEG dapat ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan, BPOM telah menetapkan batas maksimal EG dan DEG pada kedua bahan tambahan tersebut sesuai standar internasional.

4. Kementerian Kesehatan telah menjelaskan bahwa penyebab terjadinya gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) belum diketahui dan masih memerlukan investigasi lebih lanjut bersama BPOM, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak terkait lainnya.

5. BPOM mendorong tenaga kesehatan dan industri farmasi untuk aktif melaporkan efek samping obat atau kejadian tidak diinginkan pasca penggunaan obat sebagai bagian dari pencegahan kejadian tidak diinginkan yang lebih besar dampaknya. BPOM juga berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, dan pihak terkait lainnya dalam rangka pengawasan keamanan obat (farmakovigilans) yang beredar dan digunakan untuk pengobatan di Indonesia.

6. BPOM juga melakukan penelusuran berbasis risiko, sampling, dan pengujian sampel secara bertahap terhadap produk obat sirup yang berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG. Hasil pengujian produk yang mengandung cemaran EG dan DEG tersebut masih memerlukan pengkajian lebih lanjut untuk memastikan pemenuhan ambang batas aman berdasarkan referensi.

Selanjutnya, untuk produk yang melebihi ambang batas aman akan segera diberikan sanksi administratif berupa peringatan, peringatan keras, penghentian sementara kegiatan pembuatan obat, pembekuan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), pencabutan sertifikat CPOB, dan penghentian sementara kegiatan iklan, serta pembekuan Izin Edar dan/atau pencabutan Izin Edar.

7. Semua industri farmasi yang memiliki obat sirup yang berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG, diminta untuk melaporkan hasil pengujian yang dilakukan secara mandiri sebagai bentuk tanggung jawab pelaku usaha. Industri farmasi juga dapat melakukan upaya lain seperti mengganti formula obat dan/atau bahan baku jika diperlukan.

8. BPOM mengajak masyarakat untuk menggunakan obat secara aman dan selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Menggunakan obat secara sesuai dan tidak melebihi aturan pakai;

  • Membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan;
  • Menghindari penggunaan sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama;
  • Melakukan konsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan lainnya apabila gejala tidak berkurang setelah 3 (tiga) hari penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada upaya pengobatan sendiri (swamedikasi);
  • Melaporkan secara lengkap obat yang digunakan pada swamedikasi kepada tenaga kesehatan;
  • Melaporkan efek samping obat kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile dan e-MESO Mobile.
  • BPOM juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menggunakan produk obat yang terdaftar di BPOM yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kefarmasian atau sumber resmi serta selalu ingat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.

Sumber: BPOM RI

Sabtu, 26 November 2022

PENGERTIAN OBAT TABLET



Pengertian obat tablet dapat dirujuk terlebih dahulu dari asal katanya. Nama tablet (tabuletta, tabletta) berasal dari „tabuletta‟ piring pipih, papan tipis. Beberapa farmakope dijumpai penandaan tablet sebagai kompressi (comprimere = dicetak bersama), juga sebagai komprimat dan dengan demikian menunjukkan cara membuatnya. Tablet adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Tablet dicetak dari serbuk kering, kristal atau granulat, umumnya dengan penambahan bahan pembantu, pada mesin yang sesuai dengan menggunakan suatu tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki bentuk silinder, kubus, batang, dan bentuk cakram, juga bentuk seperti telur atau peluru. Keberhasilan dimiliki bentuk bundar, lebih atau kurang bentuknya cembung ganda atau bentuk cakram. Besarnya garis tengah tablet pada umumnya 5-17 mm, bobot tablet 0,1 – 1 gram (Voight, 1994) 9nagapoker.

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, obat tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam cetakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja (tahan karat) (Agoes, 2008) idngoal.

Obaat tablet dapat berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pembasah. Tablet dapat digunakan untuk tujuan pengobatan lokal atau sistemik. Tablet yang berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet. Berbagai bentuk khusus tablet dimaksudkan untuk menghindari, mencegah, atau mempersulit pemalsuan dan agar mudah dikenal orang (Anief, 1994 ; Syamsuni, 2006).

Tablet sangat baik disimpan dalam wadah yang tertutup rapat ditempat yang kelembabannya rendah, serta terlindung dari temperatur yang tinggi. Obat tablet khusus yang cenderung hancur bila kena lembab dapat disertai dengan pengering dalam kemasannya. Obat tablet yang dapat rusak oleh cahaya disimpan dalam wadah yang dapat menahan masuknya sinar/cahaya agar dapat bertahan lebih lama (Ansel, 1989) betcepat.

PENGARUH ELECTRICAL DOUBLE LAYER ZETA TERHADAP KESTABILAN OBAT



Pernakah kamu mendengar tentang lapisan rangkap listrik atau kerennya disebut Electrical double layer dan entang zeta potential ? sudah kah kamu memahaminya ? terkadang kita merasa ilmu pengetahuan yang kita miliki sudah sangat cukup, namun itu adalah suatu bentuk kekeliruan karena segala sesuatu yang kita ketahui tidaklah akan ada apa apanya dibandingkan jika kita harus mengetahui keseluruhan ilmu pengetahuan yang ada saat ini 9nagapoker.

Langsung saja, mungkin kamu pernah membaca atau mendengarkan disaat kuliah tentang electrical double layer dan zeta potential,namun karena rumitnya bahasan tentang ini kamu enggan untuk mempelajarinya lebih lanjut. Kali ini dalam artikel ini akan dibahas terkait dua materi ini dengan cara yang lebih sederhana untuk memaaminya.

Teori tentang Electrical double layer atau lapisan rangkap listrik telah dikemukakan oleh Helmoltz, Gouy Chapman dan Stern. Teori Helmholtz mengemukakan bahwa akan terjadi peristiwa penetralan muatan dipermukaan logam dengan muatan pada pada larutan, serta beda potensial akan berkurang dengan bertambahnya jarak dari permukaan logam.

Sedangkan teori Gouy Chapman mengemukaan bahwa potensial dipermukaan logam dipengaruhi oleh ion yang berada dipermukaan dan ion yang memiliki muatan berbeda yang ada pada larutan serta semakin jauh jarak dari permukaan maka konsentrasi akan semakin kecil, hal ini dikarenakan adanya difusi muatan melalui diffuse double layer idngoal.

Sedangkan teori stern mengemukakan bahwa ion ion hanya berada pada jarak beberapa nanometer dari permukaan logam (tidak menempel) yang juga mengasumsikan bahwa ion ion dapat diserap disebuah lapisan yang disebut stern layer. Nilai potensial akan menuruan secara linier pada stern layer dan akan menurun secara eksponensial diffusion layer.

Electrical double layer adalah lapisan rangkap listrik yang terbentuk secara langsung karena adanya interaksi antara muatan pada partikel dengan muatan pada larutan, partikel yang didispersikan dalam larutan permukaannya akan terbentuk lapisan lapisan yang disusun oleh muatan muatan pada larutan, lapisan pertama yang menempel pada permukaan partikel disebut stern layer, lapisan kedua disebut Gouy chapman layer atay diffusion layer , dan lapisan setelahnya sliping plane.

Zeta Potensial

Zeta Potential adalah parameter muatan listrik antara partikel koloid. Nilai zeta potensial berbanding terbalik dengan kecenderungan partikel berinteraksi. Untuk sediaan sistem disperse, nilai zeta potensial ini sangat berperan untuk menentukan kestabilan dari suatu sediaan sistem dispersi, yang pada tetapannya nilai zeta potensial berbanding lurus dengan kestabilan suatu sistem dispersi.

Larutan

Adalah campuran homogen dari zat terlarut dan pelarutnya yang tidak dapat dibedakan lagi secara kasat mata, memiki ukuran ikatan kurang dari 1 nm, cenderung lebih stabil.

Koloid

Adalah sistem dispersi padat cair atau dispersi cair cair (tidak melarut secara homogen), memiliki ukuran partikel kurang lebih 2-500 nm, masih dapat dibedakan menggunakan mikroskop electron, cenderung tidak stabil (tidak stabil dimaksudkan karena memungkinkan adanya interaksi antar partikel untuk membentuk partikel yang lebih besar, dan menyebabkan ketidakstabilan berupa penggumpalan, pengendapan ataupun pengapungan).

Suspensi

Pada umumnya adalah campuran heterogen yang merupakan sistem disperse padat cair, memiliki ukuran partikel >500 nm, dapat diamati dengan kasat mata dan cenderung membentuk endapan.

Sifat fisika molekul obat

Sebagaimana yang kita ketahui secara teoritis partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel.

Partikel berdasarakan jenisnya ada yang berbentuk padatan, cairan maupun gas. Yang umumnya memiliki muatan yang memungkinkan setiap partikel dapat berinteraksi antar partikel sejenis maupun dengan yang tidak sejenis, pada permukaan partikel memiliki tingkat energi yang berbeda beda, umumnya disebut energi bebas permukaan. Energy bebas permukaan ini memiliki korelasi dengan ukuran partikel dan interaksinya, ukuran partikel berbanding terbalik dengan energy bebas permukaan dan berbanding lurus dengan kecenderungan partikel untuk berinteraksi, sederhananya semakin besar ukuran partikel maka energi bebas permukaan semakin kecil, energi bebas permukaan yang kecil maka kecenderungan partikel berinteraksi semakin kecil juga.

Pada bahasan sebelumnya kita mengetahui bahwa suatu partikel memiliki muatan, entah itu muatan positif ataupun muatan negatif, muatan pada partikel ini ini akan berinteraksi dengan dengan muatan yang terdapat dalam larutan, hasil interaksi akan membentuk lapisan pada permukaan partikel, lapisan ini tersusun dari kumpulan muatan muatan yang yang berasal dari larutan, lapisan pertama yang menempel langsung pada permukaan partikel disbut dengan lapisan stern (Stern layer), ketika partikel bermuatan negatif, maka pada lapisan stern akan disusun oleh muatan muatan yang yang bersifat positif, dan begitu juga sebaliknya. Untuk lapisan kedua akan diisi oleh muatan muatan positif ataupun negatif secara kontinyu selalu bergantian hingga berada pada ke keadaan setimbang, lapisan ini disebut juga diffusion layer, dan pada lapisan ketiga disusun oleh muatan muatan positif ataupun negatif dengan susunan muatan yang lebih renggang, kondisi muatan muatan pada masing masing lapisan memiliki nilai potensial yang berbeda berbeda.

Lantas bagaiamana hubungannya dengn nilai zeta potensial ? kembali lagi pada bahasan sebelumnya terkait electrical double layer. Sebagaimana yang kita bahas sebelumnya terdapat lapisan lapisan muatan pada permukaan partikel, muatan muatan ini berada pada tempat tempat tertentu atau bagian bagian tertentu yang masing massing memiliki nilai potensialnya.

Lapisan setelahnya disebut Stern Potensial

Lapisan paling luar atau jarak dari permukaan partikel hingga susunan muatan paling akhir disebut zeta potensial. Nah zeta potensial ini dimaksudkan sebagai parameter muatan listrik atau sederhananya adalah keseleruhan muatan penyusun lapisan lapisan yang menempel pada partikel mulai dari lapisan pertama hingga lapisan paling akhir, yang dimana semakin tinggi nilai zeta potensial ini maka gaya tolak menolak antar partikel semakin tinggi, atau kecenderungan interaksi antar partikel semakin kecil karena dihalangi oleh lapisan lapisan muatan listrik

Contoh sederhana

Bayangkan kamu dan satu orang temanmu adalah suatu partikel yang bermuatan negatif kemudian dimasukan dalam suatu ruangan yang didalamnya terdapat muatan muatan positif dan negatif, hal yang yang pertama akan terjadi adalah permukaan tubuhmu akan ditempeli oleh muatan muatan positif yang ada dalam ruangan membentuk suatu lapisan, lapisan ini dinamkaan stern layer, diikuti oleh lapisan lapisan selanjutnya, nah lapisan lapisan muatan yang menempel pada permukaan tubuhmua dan permukaan tubuh teman kamu ini lah yang menjadi penghalang kalian berdua untuk berinteraksi, beginilah electrical double layer dan nilai zeta potential bekerja.


Pengaruh terhadap kestabilan obat

Sistem dispersi koloid ataupun suspensi, merupakan sediaan cair yang terdiri dari dua atau lebih fase internal yang terdispersi dalam fase eksternal, fase internal ini biasa berupa partikel dengan ukuran yang sangat kecil. Kita telah mengetahui sifat dan karakteristik dari partikel pada bahasan sebelumnya, partikel partikel ini memiliki kecenderungan untuk saling berinteraksi satu sama lain, untuk membentuk partikel yang lebih besar (aglomerat), partikel partikel yang membentuk aglomerat ini menjadikan sediaan tidak stabil, yang bentuk bentuk ketidakstabilannya dapat mempengaruhi efektivitas dari sediaan farmasi.

Namun bentuk ketidakstabilan ini dapat terhambat prosesnya dengan adanya ­Electrical double layer, lapisan rangkap listrik ini akan mempertahankan partikel partikel untuk tetap berada pada keadaan terdispersi, dengan otomatis sediaan akan tetap stabil.

Faktor yang mempengaruhi

Selain adanya interaksi antara patikel, faktor lain yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sediaan adalah perubahan suhu, paparan sinar matahari langsung, bau yang mnyengat, kontaminan dan faktor eksternal lainnya, hal ini sangat penting untuk diperhatikan dan diindari karena dapat mempengaruhi stabilitas dari sediaan yang juga bisa menurunkan efektivitas dari sediaan dalam menjalankan aktivitasnya.

Contoh sistem dispersi

Sistem dispersi sediaan cair pada umumnya terbagi atas dua yaitu disperse padat cair (contohnya adalah sediaan sediaan suspense) dan disperse cair cair (contohnya adala sediaan sediaan emulsi.

Untuk mengetahui sediaan yang mengalami kerusakan maupun sediaan yang stabil pada umumnya dapat dlakukan berbagai cara, baik itu secara instrumental maupun pengamatan visual. Sediaan yang mengalami kerusakan pada umumnya terlihat adanya perubahan fisik, berupa perubahan warna, pengendapan, penggumpala, perubahan bau dan parameter parameter lain, untuk sediaan disperse koloid kerusakan biasanya ditandai dengan adanya penggumpalan partikel membentuk aglomerat, pemisahan fase, hingga pengendapan partikel, pada kondisi terntentu juga dapat terjadi reaksi oksidasi ataupun hidrolisis yang menyebabkan adanya perubahan warna ataupun aroma. Untuk sediaan sediaan obat cair lainnya memiliki parameter yang kurang lebih sama dan juga ada yang berbeda untuk menentukan terjadinya kerusakan.

Peranan ahli farmasi

Sebagai profesi yang disiplin ilmunya adalah tentang segala sesuatu mengenai obat-obatan maupun pengobatan, seorang farmasis memiliki tugas untuk memperbaiki, mencegah, dan mengembangkan sediaan sediaan farmasi, memberikan informasi kepada pasien terkait bagaiamana tatalaksana penggunaannya untuk mencapai terapi yang maksimal.

Terkait electrical double layer, farmasis terus melakukan penelitian-penelitian terkait pengembangan stabilitas sediaan, khusunya dalam hal ini adalah pengujian pengujian terkait electrical double layer in dalam menigkatkan stabilitas sediaan, Beberapa diantaranya ialah studi tentang teori electrical double layer terhadap efek ukuran ion dalam molekul pelarut, efek electrical double layer dalam reaksi transfer ion, struktrur dan kapasitas electrical duble layer, teknik vibrasi permukaan spesifik terkait electrical double layer, efek electrical double layer dalam pemisahan emulsi minyak dalam air dan mekanisme statistical dari electrical double layer. Pengujian pengujian dilakukan untuk lebi mempelajari terkait sifat dari electrical double layer sehingga dapat dijadikan acuan ataupun dasar dari pengembangan stabilitas sediaan.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh konsumen, terkait penggunaan obat, dianjurkan untuk mempertanyakan segala sesuatu yang tidak diketahui kepada apoteker terkait obat obatan yang diterima.Dimulai dari bagaiaman cara penggunaannya, indikasi, efek samping, bagaimana mengatasi efeksamping, hingga bagaimana cara penyimanan yang baik, tidak lupa hal yang paling penting yaitu untuk selalu mengecek tanggal kadarluarsa obat sebelum menggunakannya betcepat.